Dalam hal bahwa sebenarnya pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna membangun karakter pribadi dan atau kelompok yang unik baik sebagai warga negara.
Pendidikan karakter yaitu suatu sistem penanaman
nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran, atau kemampuan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut,
baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan,
maupun kebangsan sehingga menjadi
manusia insan kamil "Masnur Muslich (2014:84)", sedangkan menurut Deni Damayanti (2014:12) pendidikan karakter
adalah suatu usaha yang direncanakan secara besama yang bertujuan menciptakn
generasi penerus yang memiiliki dasar-dasar pribadi yang baik, baik dalam
penetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan( action). Jadi
Pendidikan karakter yaitu pendidikan yang menekankan pada penanaman kepribadian
atau proses penanaman nilai-nilai karakter seseorang yang meliputi nilai moral,
etika dan sopan-santun.
Tujuan
pendidikan karakter sekolah dasar yaitu pembiyasaan atau penanaman moral yang
diharapkan membentuk pribadi siswa menjadi warga negara yang baik. Menurut
Dharma kesuma dkk (2011:9) tujuan pertama pendidikan karakter yaitu
memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud
dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah
(setelah lulus dari sekolah). Tujuan
kedua yaitu mengkoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan
nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah. Tujuan ketiga dalam
pen didikan karakter adalah membangun koneksi yang harmoni dengan
keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter
secara bersama. Jadi penerapan pendidikan karakter perlu dilakukan
sejak dini.
Usia
sekolah dasar merupakan usia yang paling penting untuk menerapkan nilai-nila karakter.
Menurut Asmani (2012:36) nilai-nilai utama pendidikan karakter yaitu 1) Nilai
klarakter dalam hubungannya dengan Tuhan, 2) nilai karakter dalam hubungannya
dengan diri sendiri, 3) nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama.
1)
Nilai
Klarakter Dalam Hubungannya Dengan Tuhan. Nilai ini bersifat religius. Dengan
kata lain, pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang diupayakan selalu
berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan.
2)
Nilai
Karakter Dalam Hubungannya Dengan Diri Sendiri
a)
Jujur
b)
Bertanggung
Jawab.
c)
Bergaya
hidup sehat
d)
Disiplin
e)
Kerja
keras
f)
Percaya
diri
g)
Berjiwa
wirausaha
h)
Berfikir
logis, kritis, kreatif, dan inovatif
i)
Mandiri.
j)
Cinta
alam
3)
Nilai
Karakter Dalam Hubungannya Dengan Sesama terdiri
a)
Sadar
Hak Dan Kewajiban Diri dan Orang Lain
b)
Patuh
Pada Aturan-Aturan Sosial
c)
Menghargai
Karya dan Prestasi Orang Lain
d)
Santun
e)
Demokratis
4)
Nilai
Karakter Dalam Hubungannya Dengan Lingkungan.
Nilai
karakter tersebut berupa sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam
disekitar.
Nilai-nilai
tersebut merupakan nilai utama yang perlu diterpkan pada diri seorang siswa
agar menjadi orang yang bermoral. Pendidikan karakter yang diterapkan
secara sistematis dan berkelanjutan, seorang anak akan menjadi cerdas karena
secara terus menerus anak mengerjakan sesuatu yang baik dan itu semua akan
menjadi suatu kebiasaan anak sampai dewasa nanti. Penerapan pendidikan karakter
pada salah satu mata pelajaran yaitu pelajaran pendidikan kewarganegaraan dapat
berpengaruh pada prestasi belajar siswa.
Daftar pustaka
Deni Damayati.
2014. Panduan Implementasi Pendidikan
Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Araska.
Dharma Kesum,
dkk. 2011. Pendidikan Karakter Kajian
Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Masnur Muslich.
2014. Pendidikan Karakter Menjadi
Tantangan Krisis Multidimensional. Jakrta: PT Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar